- Kerutan terjadi seiring bertambahnya usia, sebab secara bertahap kulit kita akan berhenti memproduksi kolagen (protein yang membuat kulit kenyal dan elastis). Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dan merokok dapat mempercepat hilangnya kolagen. Maka cara mencegah penuaan dini adalah dengan selalu melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari, dan menjauhi rokok.
Namun bagaimana jika kulit sudah mengendur, apalagi telah timbul kerutan halus? Apakah ada cara untuk mengembalikan kemudaan?
Produsen krim antipenuaan yang beredaran di pasaran membuat banyak janji yang cukup menarik: Mereka mengklaim bisa membuat penampilan beberapa tahun lebih muda dengan mengencangkan kulit yang kendur, menghilangkan bintik hitam, serta meremajakan kulit Anda. Menembus lapisan kulit yang terdalam dan merangsang jaringan kulit.
“Mungkin (krim-krim ini) ada pengaruhnya sedikit ya, tapi biasanya hanya menembus pada lapisan epidermis. Kalaupun mengklaim mampu hingga lapisan dermis tidak akan terlalu dalam,” ujar dr Olivia Ong, Dipl AAAM, spesialis ilmu estetika medis dan antiaging, kepada Kompas Female, beberapa waktu lalu.
“Sedangkan proses penuaan itu tak hanya terjadi di lapisan epidermis, tapi jauh ke dalam lapisan dermis hingga jaringan otot di bawahnya,” tambahnya.
Lapisan dermis kulit adalah lapisan kulit yang berperan terhadap elastisitas dan kehalusan kulit. Lapisan ini juga berfungsi mensuplai makanan untuk lapisan epidermis, dan sebagai fondasi bagi kolagen serta serat elastin.
Di dalam wajah juga terdapat banyak cairan yang makin lama akan berkurang. Jika cairan ini hilang ia akan membuat kulit terlihat kendur. Filler, prosedur injeksi yang kini menjadi alternatif mengatasi penuaan, mengandung asam hialuronat yang sama dengan cairan di dalam wajah. Ia mengisi kekurangan tersebut dan membuat kulit lebih kencang, cerah, dan terangkat.
Jika Anda ingin mengembalikan kekenyalan wajah, meningkatkan kontur wajah yang mengendur, atau menghaluskan kulit yang sudah berkerut, dermal filler mungkin jawabannya. Filler telah disebut "Facelifts cair" karena menawarkan banyak manfaat dari facelift bedah tanpa masa pemulihan, dengan biaya lebih rendah daripada operasi. Perawatan ini tidak permanen, karena itu harus selalu diulang untuk kembali mendapatkan hasilnya.
Olivia menjelaskan, meski hasil injeksi filler tidak permanen, namunwajah tak akan jauh lebih tua jika asam hialuronat tersebut berkurang dan perlu diisi kembali.
“Dosisnya bahkan bisa berkurang dan jadwal pertemuannya makin lama makin panjang. Sebab filler disuntikkan, dan menembus cairan dalam dan merangsang pertumbuhan kolagen dari dalam,” paparnya.
Saat ini, menurut Olivia filler dan botox masih menjadi prosedur terfavorit non bedah, karena hasilnya maksimal dengan pengorbanan minimal. Keuntungannya banyak, antara lain biayanya lebih murah, tanpa masa penyembuhan yang lama, dan risiko lain seperti bila menjalani bedah. Tak heran ia menyebut prosedur ini bukan lagi merupakan tren, melainkan cultural changing.
Meski begitu, Olivia menyarankan konsumen untuk tidak terbuai dengan harga murah. “Sekarang banyak filler yang tak jelas isinya apa. Jadi jangan tanggung-tanggung pilih yang terpercaya.” Jangan lupa, ditangani tenaga ahli yang terlatih tentunya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Krim "AntiAging" Saja Tak Cukup"
Post a Comment