- Ingin memiliki pernikahan yang bahagia? Sederhana saja caranya, pasangan menikah hanya cukup luangkan waktu 21 menit per tahunnya untuk mengevaluasi hubungan dan menuliskannya. Juga rutin membahas kondisi finansial, bukan semata mengatur keuangan.
Studi yang dipimpin oleh Eli Finkel, kepala departemen psikologi Northwestern University, menunjukkan pasangan yang mengevaluasi hubungan tiga kali setahun memiliki pernikahan yang lebih bahagia.
Selama dua tahun, Finkel meneliti hubungan pasangan menikah. Ia melibatkan 120 pasangan dalam studi ini. Setengah dari pasangan menikah ini mengevaluasi hubungannya dan menuliskannya, tiga kali setahun, setiap empat bulan, total hanya membutuhkan waktu 21 menit setiap tahunnya.
Hasilnya, pasangan menikah yang menuliskan evaluasi hubungan ini tidak mengalami adanya penurunan level kebahagiaan juga terhindar dari masalah ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan.
Scott dan Bethany Palmer, The Money Couple (pakar cinta dan keuangan) mengatakan hasil studi Finkel ini memiliki kemiripan dengan pengalaman keduanya dalam melayani klien mereka, pasangan menikah yang berkonsultasi soal keuangan.
Menurut Palmer, pasangan menikah yang rutin membahas keuangan setiap bulan, juga memiliki hubungan yang lebih bahagia. Kebiasaan mengulas keuangan bersama pasangan menguatkan hubungan, membangun kepercayaan dan membuat pasangan menikah lebih kompak dalam menghadapi masa depan.
Pembahasan rutin bulan soal keuangan bukan semata membicarakan perencanaan finansial, namun memberikan kesempatan kepada pasangan menikah untuk mengevaluasi hubungan terutama berkaitan dengan perasaan.
Menurut Palmer, sudah semestinya pasangan menikah membahas keuangan. Setidaknya dengan mempertanyakan apakah kebutuhan Anda dan pasangan akan keuangan sudah sejalan? Apa yang menjadi harapan dan tujuan ke depannya dan bagaimana cara mewujudkannya? Hal-hal semacam ini perlu didiskusikan, dievaluasi demi mendapatkan kebahagiaan. Kalau masalah keuangan menimbulkan perselisihan, cobalah untuk saling mendengarkan dan berkompromi.
Adalah hal yang wajar jika pasangan menikah mengalami pertentangan. Bahkan pasangan menikah yang bahagia seperti disebutkan Finkel dalam studinya, bukan berarti tak pernah melewati perselisihan.
Namun, pasangan yang terbiasa berdiskusi tentang hubungan, tentang perasaan hingga keuangan, akan lebih mudah mengatasi situasi sulit. Meski pun kerap berargumen bahkan mengalami konflik, mereka akan lebih mudah mengatasi situasi termasuk meredakan emosi.
Begitu pun dengan kebiasaan mengevaluasi kondisi finansial. Bisa saja kebiasaan ini menyebabkan konflik dalam hubungan, namun hal ini juga bisa menciptakan keseimbangan dan menyehatkan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pernikahan Bahagia karena Kebiasaan Mengevaluasi Hubungan"
Post a Comment