– “Tak ada yang tak mungkin buat Mas Ramli. Hal itu juga yang ia tekankan pada seluruh stafnya,” ujar Coence, asisten Ramli kepada Kompas Female.
Coence sudah bekerja bersama Ramli selama 25 tahun dan menjadi saksi sejarah perjalanan karier sang maestro fashion Indonesia ini. Di mata Coence, Ramli adalah sosok yang serius hanya saat bekerja. Di luar itu, dia sahabat yang menyenangkan dan senang bercanda.
“Jika mengerjakan karya ia sangat serius. Pokoknya tak ada yang tak bisa, semuanya harus bisa dikerjakan. Dia orang yang disiplin waktu dalam bekerja. Apa yang diinginkan harus direalisasikan. Jadi seluruh stafnya terbiasa dengan etos kerja yang menganggap tak ada yang mustahil untuk diselesaikan," kenang Coence, Rabu (23/1/2013).
Meski terdengar sebagai atasan yang tegas dan memiliki standar tinggi, Ramli dikenal senang bergurau dan membuat karyawannya tertawa.
“Biarpun saat show dia galak, usai show Mas Ramli sering ngajak saya belanja dan royal membelikan baju, sepatu dan kita kembali . Di luar pekerjaan ia mampu membuat seluruh karyawannya merasa seperti keluarga,” ungkap Coence.
Coence mengakui 25 tahun bekerja pada seseorang bukanlah waktu yang sebentar. Namun dia punya alasan tersendiri mengapa betah bekerja pada Ramli. Menurut dia, sebagai atasan, Ramli selalu bisa membuat stafnya merasa menjadi bagian dari keluarga. “Buat saya merasa seperti keluarga pada tempat kerja adalah segalanya,” ujar Coence.
Di mata para stafnya, Ramli selalu berkarya dengan penuh ketekunan dan keuletan. Kepercayaan diri Ramli pun menjadi hal yang paling diingat oleh mereka.
“Dia adalah orang yang sangat mencintai profesinya dan Indonesia. Mas Ramli sangat bangga dengan Indonesia dan selalu menunjukan kebanggaan.”
Kanker yang dideritanya sejak tiga tahun lalu tidak menyurutkan semangat Ramli untuk tetap berkarya. “Sakit-sakit pun Mas Ramli tetap mendesain. Bahkan saat di rumah sakit ia tetap membicarakan shownya," kenang Coence.
Bahkan, lanjut Coence, di hari-hari terakhirnya, di tengah rasa sakit Ramli masih mengigau tentang karyanya. "Kebaya hitam mote," kata Coence menirukan igauan Ramli.
Rencananya pada 11 dan 20 Februari mendatang, Ramli menggelar karya di Surabaya. “Show ini sudah deal sejak lama. The show must go on. Saya kenal sekali Mas Ramli. Tentu dia menginginkan show ini tetap jalan. Saya yakin bila saya melakukan yang Mas Ramli inginkan dia akan bahagia.”
Seperti diberitakan, desainer senior Ramli mengembuskan napas terakhir pada usia 58 tahun di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/1/2013) pagi. Ramli meninggal dunia setelah dirawat selama dua minggu di rumah sakit tersebut karena kanker yang dideritanya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Ramli, Hidup untuk Fashion hingga Ajal Menjemput"
Post a Comment