– Dokter kebidanan dan kandungan selalu menganjurkan bumil agar tetap berolahraga. Meski umumnya mobilitas dan kemampuan fisik bumil berkurang karena semakin hari perut membesar, aktivitas ini hendaknya jangan ditinggalkan.
Justru banyak keuntungan jika bumil berolahraga, di antaranya: memperkuat otot panggul sehingga siap untuk persalinan, meningkatkan kinerja jantung dan paru sebagai persiapan mengatur nafas, serta membuat tubuh menjadi bugar yang akan memberi perasaan rileks di kala menghadapi persalinan.
Salah satu aktivitas olahraga yang bisa dilakukan bumil adalah nge-gym. Bisa dilakukan di tempat gym langganan, bisa pula melakukan sendiri di rumah. Apa pun tempatnya, bumil tetap perlu melakukannya dengan baik dan terukur, dalam arti sesuai kemampuan dan terukur intensitas latihannya.
Mengapa olahraganya harus terukur? dr Michael Triangto, SpKO dari Slim+Health, Sport Therapy Jakarta menjelaskan bumil berolahraga bukan semata untuk dirinya, tapi juga akan memengaruhi janin. Pada saat berolahraga, jantung akan berdenyut lebih cepat, otomatis membuat denyut jantung janin juga lebih cepat. Jadi, kalau berlebihan takkan baik bagi janin.
Di sisi lain, kala berolahraga, seseorang akan menggunakan otot-ototnya, dengan begitu aliran darah akan diprioritaskan pada otot-otot yang bekerja, misalnya, otot tungkai atau lengan. Alhasil, aliran darah menuju organ dalam, termasuk yang menuju rahim, akan berkurang. Jadi, bila latihan tidak dilakukan dengan baik dan teratur dikhawatirkan menimbulkan risiko kegawatan janin.
Karena itu, dengan kondisi bumil yang mengalami penurunan kondisi jantung, keseimbangan tubuh terganggu, berkurangnya kekuatan otot, longgarnya jaringan sendi, maka harus dibuat suatu program latihan yang baik dan terukur.
Tentunya demi mendapatkan keuntungan kesehatan, baik bagi bumil sendiri dan janin, serta meminimalkan efek tak baik bagi ibu maupun janin.
(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Olahraga untuk Bumil Harus Terukur"
Post a Comment